“Kenapa banyak terjadi pada anak-anak? Ini karena anak-anak senang bermain dan bergaul akrab dengan binatang. Anak rentan diserang anjing saat tidak dijaga orang tuanya,” ungkap dokter yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara ini.
- Gejala rabies pada manusia
Manusia yang terkena rabies akan merasakan gejala seperti lesu, demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, kesemutan, rasa panas di lokasi gigitan, merasa tercekik saat meminum air atau terkena angin, delirium (penurunan kesadaran akut), sensitif terhadap cahaya, kejang-kejang, hingga kesulitan bernapas.
“Paling penting, harus dicegah sebelum timbul gejala. Tapi, kalau sudah ada gejala, 99,9 persen akan meninggal,” Dr. Novie memaparkan fakta pahit rabies.
- Alur perjalanan penyakit rabies
Gejala tidak langsung muncul setelah digigit hewan yang terinfeksi virus rabies. Berikut ini alur perjalanan penyakit rabies:
- Virus masuk melalui gigitan hewan.
- Replikasi (penggandaan) virus rabies di jaringan otot sekitar lokasi gigitan.
- Virus masuk ke sistem saraf perifer (tepi) berjalan secara retrograde.
- Replikasi virus pada ganglion spinal (sekelompok saraf di sepanjang sumsum tulang belakang) dan terus berjalan ke atas menuju sistem saraf pusat.
- Virus menggandakan diri secara cepat di sel-sel otak.
- Terakhir, virus menyebar ke berbagai jaringan dan organ seperti kelenjar ludah, kornea, dan ginjal.
- Dua wilayah Indonesia yang berstatus KLB rabies
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), terdapat 31.113 kasus gigitan hewan penular rabies dari Januari hingga April 2023, yang membuat 11 orang meninggal. Dari 31.113 kasus, hanya 23.211 kasus yang mendapatkan vaksin anti rabies (VAR).
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.