Lima Cara untuk Mengurangi Penggunaan Plastik dalam Mengatasi Kerusakan Laut

Penjelasan mengurangi penggunaan plastik
Adapun salah satu penyebab terjadinya kerusakan ekosistem laut adalah apa yang kita makan (termasuk pembungkus makanan, wadah minuman, rokok dan bahan-bahan yang berhubungan dengan rokok), apa yang kita gunakan sebagai media mobilisasi saat melintasi laut. (Foto: Pin/Ist.)

PADANG (SumbarFokus)

Simak penjelasan mengurangi penggunaan plastik berikut ini.

Bacaan Lainnya

Menurut Dinas Lingkungan Hidup (2019), bahan plastik yang tidak dapat di daur ulang yaitu bahan produsen plastik, plastik (umumnya polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip dengan Dikloro Difenil Trikloroetana (DDT). Penyebab terjadinya hal tersebut kantong plastik yang sulit buat diurai sang tanah sampai membutuhkan saat antara 100 sampai 500 tahun. Sayangnya sampah plastik tersebut sudah mencemari berbagai ekosistem, salah satunya ekosistem laut. The World Economic Forum memprediksikan bahwa pada tahun 2050, jumlah sampah plastik di samudera akan berjumlah lebih banyak dibandingkan jumlah ikan (Alfiyah, 2021). Berbicara terkait sampah plastik di samudera, tentu memiliki kaitan yang erat dengan sampah laut.

Indonesia ikut menyumbang sampah plastik tersebut. Lalu, hasil penelitian Jambeck (2010) menyebutkan bahwa Indonesia merupakan penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Jambeck (2010) menambahkan bahwa padahal secara pemakaian, baik Indonesia maupun Tiongkok masih kalah dibandingkan penggunaan plastik di negara-negara industrial seperti Amerika Serikat. Selain Indonesia, banyak negara berkembang lainnya yang terus meningkatkan penggunaan produk-produk yang nantinya berpotensi menjadi limbah di laut. Contohnya seperti pembungkus makanan, rokok filter, tali, minuman botol, jarum suntik, dan sebagainya.

Penjelasan mengurangi penggunaan plastik selanjutnya adalah terkait penyebab terjadinya ekosistem lait. Adapun salah satu penyebab terjadinya adalah apa yang kita makan (termasuk pembungkus makanan, wadah minuman, rokok dan bahan-bahan yang berhubungan dengan rokok), apa yang kita gunakan sebagai media mobilisasi saat melintasi laut, serta apa yang kita panen dari laut adalah bentuk dan sumber sampah yang paling umum.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait