Begitu juga dengan sampah serta puing-puing dari jalanan memasuki aliran sungai melalui saluran pembuangan dan selokan, yang kemudian dibawa dari tempat parkir pantai, dan dibuang di pantai oleh pengunjung pantai. Platform pengeboran lepas pantai, serta dermaga pemancingan, semuanya merupakan penyumbang sampah di lautan. Sampah tersebut dapat menempuh jarak yang sangat jauh sebelum diendapkan di garis pantai kita atau berada di dasar laut, teluk, atau dasar sungai, sehingga sulit untuk menentukan dengan tepat dari mana sampah tersebut berasal.
Selain itu, terdapat beberapa faktor sumber puing berbasis darat. Contohnya seperti jalanan, taman, tempat parkir, dan permukaan lainnya adalah tempat sampah berbasis lahan dimulai. Hujan atau angin yang selanjutnya dapat mencuci, meniup, atau membuang puing-puing ke saluran air tetangga. Pembuangan limbah rumah tangga maupun industri yang tidak semestinya dilakukan seperti membuang sampah sembarangan, tempat pembuangan sampah serta truk yang tidak tertutup dengan baik, lokasi pabrik, pengolah, pengangkut, pengolahan limbah dan luapan saluran pembuangan gabungan, pengunjung pantai, nelayan, dan fasilitas pembuangan beserta pemrosesan limbah padat di tepi pantai.
Kemudian, sumber puing berbasis laut atau perairan juga berpotensi menjadi penyebab kerusakan ekosistem laut. Perilaku dan aktivitas masyarakat di laut dapat berkontribusi terhadap sampah laut. Misalnya kapal penangkap ikan komersial, kapal rekreasi, kapal pemasok, aktivitas militer serta penelitian, dan platform hidrokarbon lepas pantai dapat berkontribusi terhadap banyaknya jumlah sampah laut. Selain itu, penyebab terbuangnya puing berbasis laut juga diakibatkan oleh kecelakaan atau akibat dari pengelolaan limbah yang tidak memadai dan pembuangan yang melanggar hukum.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.