Seluruh faktor penyebab yang telah dipaparkan sebelumnya pun dapat berakibat fatal terhadap para fauna laut. Mereka bisa terjerat pada tumpukan plastik. Lalu, fauna laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan sebagainya akan memakan kantong-kantong plastik dan kemudian bisa mengakibatkan para binatang tersebut tewas. Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya. Selain itu, PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
Kemudian, sampah plastik tersebut juga berakibat fatal bagi lingkungan karena kantong plastik dapat mengganggu jalur air yang meresap ke dalam tanah serta menurunkan kesuburan tanah. Sebab, plastik dapat menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu menyuburkan tanah. Selain itu, pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.
Belum lagi adanya pecahan kaca, limbah medis, pancing, dan jarum yang dibuang dapat melukai pengunjung pantai. Sementara itu, para perenang, penyelam, dan perenang snorkel dapat terjerat dalam sampah yang terendam atau terapung. Detritus kebersihan medis dan pribadi (seperti kondom dan aplikator tampon) yang masuk ke sungai melalui aliran limbah langsung atau sistem pengolahan limbah yang tidak memadai juga menimbulkan masalah kualitas air yang membahayakan kesehatan dan keselamatan manusia.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.