Perbedaan Rematik dan Asam Urat

Penjelasan perbedaan rematik
Rematik (rheumatoid arthritis) adalah penyakit autoimun yang menyebabkan sendi meradang dan kaku. (Foto: Pin/Ist.)

Rematik tidak dapat disembuhkan, namun gejalanya bisa diringankan. Begitu juga dengan gejala asam urat yang dapat dikendalikan dengan mengubah pola makan.

Rematik umumnya terjadi pada sendi tangan, pergelangan tangan dan kaki, serta bagian tubuh lainnya. Sedangkan, asam urat umumnya terjadi pada sendi dan jari-jari kaki, terutama sendi pada ibu jari kaki.

Bacaan Lainnya

Rematik dapat menyerang beberapa sendi sekaligus dalam satu waktu. Sedangkan, asam urat biasanya hanya menyerang satu sendi dalam satu waktu.

Rematik dapat menyebabkan nyeri tanpa disertai pembengkakan dan kemerahan pada sendi. Sedangkan, nyeri akibat asam urat selalu disertai pembengkakan dan kemerahan pada sendi.

Pada rematik, intensitas nyeri sendi dapat berubah-ubah dari ringan hingga berat. Sedangkan, intensitas nyeri akibat asam urat cenderung lebih berat dan lebih sering dirasakan.

Rematik dapat menyerang siapa saja. Namun secara umum, wanita dan lansia (orang lanjut usia) lebih rentan terkena rematik dan asam urat. Sebaliknya, asam urat lebih rentan dialami oleh pria dan pengidap obesitas (terutama pada dewasa muda). Risiko asam urat juga cenderung lebih besar pada orang yang sering mengonsumsi makanan manis dan alkohol.

Meski tidak dapat disembukan, nyeri sendi akibat rematik dapat dikurangi dengan pemberian obat-obatan. Biasanya, dokter akan meresepkan antirematik, antinyeri, dan kortikosteroid. Sedangkan pada asam urat, dokter akan meresepkan colchicine, obat antiinflamasi nonsteroid, kortikosteroid, dan obat penurun kadar asam urat. Selain itu, pengidap asam urat juga perlu membatasi makanan yang mengandung purin dan minuman beralkohol.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait