Bahan kimia dalam asap rokok mengganggu siklus alami kesehatan tulang. Akibatnya, tubuh kurang mampu membentuk jaringan tulang baru yang sehat, dan merusak jaringan tulang yang ada lebih cepat.
Seiring waktu, merokok memicu penipisan jaringan tulang dan hilangnya kepadatan tulang. Hal ini menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh. Dibandingkan dengan bukan perokok, perokok memiliki risiko patah tulang yang lebih tinggi, dan tulang yang patah membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
- Sistem reproduksi
Merokok memengaruhi sistem reproduksi, baik pada laki-laki maupun perempuan. Ini memengaruhi suplai darah ovarium pada perempuan dan testis pada laki-laki, yang menyebabkan penyakit serius.
Pada laki-laki, itu menyebabkan:
- Disfungsi ereksi karena merusak sirkulasi darah penis, yang mempengaruhi ereksi dan ejakulasi.
- Perokok lebih berisiko terkena kanker testis daripada bukan perokok.
Pada perempuan, itu mengarah ke:
- Menstruasi tidak teratur.
- Mengurangi kesuburan.
- Lebih rentan terkena berbagai jenis infeksi virus
- Peningkatan risiko kanker serviks.
Merokok selama hamil meningkatkan risiko:
- Sering keguguran.
- Lahir prematur.
- Berat badan lahir rendah.
- Bibir dan langit-langit sumbing, serta cacat bawaan lainnya.
- Lahir mati.
- Peningkatan risiko sindrom kematian bayi mendadak.
- Otak
Menurut WebMD, seorang perokok tiga kali lebih mungkin terkena stroke, yaitu penggumpalan darah di otak. Ini selanjutnya dapat menyebabkan sejumlah masalah seperti kelumpuhan wajah, penglihatan kabur, kesulitan berjalan, hingga kematian.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.