Hiperkolesterolemia: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Penjelasan tentang hiperkolesterolemia
Perawatan hiperkolesterolemia melibatkan upaya untuk menurunkan kadar LDL untuk mencegah penyakit jantung. (Foto: Canva/Ist.)

Apabila Anda memiliki mutasi ini, kolesterol LDL darah bisa mencapai tingkat yang sangat tinggi. Orang dengan hiperkolesterolemia familial bisa terkena penyakit arteri koroner (jenis penyakit jantung yang paling umum) pada usia muda.

Ini merupakan jenis yang jauh lebih umum, biasanya disebabkan oleh pola makan tidak sehat yang banyak mengandung gula, serta lemak jenuh dan lemak trans, seperti:

  • Daging merah.
  • Kelapa sawit dan minyak kelapa.
  • Minyak sayur terhidrogenasi (bahan dari beberapa makanan olahan).
  • Makanan cepat saji.
  • Beberapa makanan yang digoreng.

Faktor risiko umum hiperkolesterolemia meliputi:

  • Riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi, termasuk hiperkolesterolemia familial atau hiperkolesterolemia yang didapat.
  • Pola makan tinggi gula dan lemak jenuh atau trans.
  • Usia yang lebih tua.
  • Menggunakan produk tembakau.
  • Jenis kelamin laki-laki secara biologis.
  • Kegemukan atau obesitas.
  • Jarang beraktivitas fisik.
  1. Gejala

Penjelasan tentang hiperkolesterolemia seanjutnya tentang gejala. Dalam mayoritas kasus, hiperkolesterolemia tidak menimbulkan gejala. Beberapa orang bahkan mungkin tidak tahu bahwa mereka memilikinya sampai mengalami serangan jantung, stroke, atau komplikasi serius lainnya. Inilah kenapa penting untuk memeriksa kadar kolesterol secara teratur.

Mengutip publikasi StatPearls, apabila Anda memiliki hiperkolesterolemia familial, kurangnya perawatan yang tepat dapat menyebabkan gejala di bawah ini:

  • Nyeri dada atau angina.
  • Penumpukan lemak di bawah kulit (xantoma).
  • Plak kekuningan di sudut bagian kelopak atas mata (xantelesma).
  1. Diagnosis

Penjelasan tentang hiperkolesterolemia seanjutnya tentang diagnosis. Saat pemeriksaan fisik tahunan, dokter akan:

  • Menanyakan tentang riwayat kesehatan Anda dan keluarga.
  • Melakukan pemeriksaan fisik.
  • Tes darah panel lipid, yang biasanya dilakukan setelah periode puasa.

Setelah dokter mengesampingkan penyebab lain dari hiperkolesterolemia, mereka dapat melakukan pengujian genetik. Jika memiliki hiperkolesterolemia familial, dokter mungkin menyarankan tes genetik untuk keluarga.

  1. Pengobatan

Perawatan hiperkolesterolemia melibatkan upaya untuk menurunkan kadar LDL untuk mencegah penyakit jantung. Ini bisa dilakukan dengan banyak cara, seperti:

  • Rutin olahraga.
  • Menjaga berat badan tetap dalam kisaran ideal.
  • Mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh.
  • Menurunkan tingkat stres dan mampu mengelola stres dengan baik.
  • Mengonsumsi obat penurun kolesterol yang diresepkan dokter.
  • Tidak merokok atau segera berhenti merokok.
  • Mengontrol tekanan darah tinggi dan gula darah.

Memiliki lipoprotein apheresis (menggunakan alat untuk mengeluarkan lipoprotein dari darah dan kemudian mengembalikan darah ke dalam tubuh). Ini hanya untuk orang dengan hiperkolesterolemia berat.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait