Padahal, susu full cream mengandung 24 mg kolesterol dengan 4,6 gram lemak jenuh, sedangkan di susu low fat hanya 20 mg dengan 3,1 gram lemak jenuh.
Mengutip American Heart Association (AHA), bukan hanya lemak jenuh yang perlu dibatasi, tetapi juga lemak trans. Keduanya meningkatkan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat. Makanan yang perlu dikurangi adalah daging olahan, daging merah (sapi, kambing, atau babi), gorengan, mentega, dan keju.
- Mengikuti diet yang kurang sesuai
Orang yang memiliki kolesterol tinggi harus menghindari diet tertentu seperti diet keto, yaitu diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat yang diklaim ampuh untuk menurunkan berat badan. Dilansir Healthline, tujuannya untuk menempatkan tubuh dalam kondisi ketosis. Saat ini terjadi, tubuh menjadi sangat efisien dalam membakar lemak untuk energi.
Menurut Raj Khandwalla seperti dilansir Everyday Health, diet paling efektif untuk menurunkan kolesterol adalah pola makan nabati (plant-based diet). Tentu kita masih bisa makan daging! Pilihlah daging tanpa lemak (lean meat) seperti dada ayam atau ikan.
- Memilih jenis olahraga yang kurang tepat
Aktivitas fisik apa pun, baik latihan aerobik atau kardio telah terbukti membantu menurunkan LDL dan meningkatkan high-density lipoprotein (HDL). Namun, berdasarkan studi dalam jurnal BioMed Research International tahun 2018, latihan aerobik dengan intensitas rendah dan sedang menghasilkan penurunan kolesterol total yang signifikan.
Apa saja contoh olahraga aerobik? Mengutip Cleveland Clinic, olahraga aerobik berdampak rendah adalah renang, bersepeda, dan berjalan kaki. Sementara itu, olahraga aerobik berdampak tinggi contohnya berlari dan lompat tali. Disarankan melakukannya minimal 30 menit sebanyak 5–7 kali dalam seminggu.
- Tidak mengonsumsi statin secara rutin
Statin merupakan obat yang bisa menurunkan kolesterol serta mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Dilansir Mayo Clinic, statin bisa membantu menstabilkan plak pada dinding pembuluh darah dan mengurangi risiko pembekuan darah. Salah satu yang banyak digunakan di Indonesia adalah simvastatin.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.