PADANG (SumbarFokus)
Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang paling mematikan di dunia, termasuk di Indonesia.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI, banyak kasus kanker baru teridentifikasi saat sudah memasuki stadium lanjut. Karena itu, deteksi dini sangat penting dilakukan agar pengobatan dapat segera dimulai dan peluang kesembuhan menjadi lebih tinggi.
Deteksi dini adalah proses pemeriksaan sebelum gejala parah muncul, dengan tujuan menemukan perubahan sel yang mengarah pada kanker atau mendeteksi kanker pada stadium awal. Semakin cepat kanker terdeteksi, semakin besar kemungkinan pengobatan berhasil dan pasien pulih.
Masyarakat diimbau untuk mengenali gejala awal kanker. Beberapa tanda umum yang patut diwaspadai antara lain:
- Benjolan yang tidak nyeri dan tidak hilang – terutama di payudara, leher, atau area kelenjar getah bening.
- Pendarahan tidak normal – seperti keluar darah di urin, tinja, atau dari organ reproduksi di luar siklus menstruasi.
- Batuk atau suara serak yang tidak kunjung sembuh – bisa menjadi tanda awal kanker paru atau tenggorokan.
- Penurunan berat badan drastis tanpa sebab yang jelas.
- Perubahan pada kulit atau tahi lalat – seperti perubahan warna, bentuk, atau ukuran.
- Gangguan pencernaan atau sulit menelan – bisa menjadi indikasi kanker lambung atau esofagus.
- Rasa lelah berlebihan dan terus-menerus.
Setiap jenis kanker memiliki gejala yang berbeda. Misalnya, kanker serviks bisa tidak menimbulkan gejala pada awalnya, tapi bisa dideteksi melalui tes pap smear secara berkala. Sementara itu, kanker kolorektal bisa dideteksi melalui pemeriksaan feses atau kolonoskopi, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





