PADANG (SumbarFokus)
Bahasa Indonesia adalah bahasa sehari-hari yang sering Anda gunakan dalam berkomunikasi.
Dalam bahasa Indonesia, terdapat dua pengelompokan jenis kalimat secara umum untuk menyampaikan korelasi antara tindakan dengan subjek yang terlibat di dalamnya.
Berikut adalah perbedaan antara kalimat aktif dan kalimat pasif
Kalimat Aktif
- Subjek Melakukan Tindakan
Dalam kalimat aktif, subjek adalah pelaku dari tindakan yang dijelaskan oleh predikat.
Contoh: “Tiara minum teh.”
Di sini, “Tiara” (subjek) melakukan tindakan “minum” terhadap “teh” (objek).
- Struktur Kalimat
Umumnya mengikuti pola Subjek + Predikat + Objek (S + P + O).
Contoh: “Pak Guru menulis catatan.”
Strukturnya: “Pak Guru” (subjek) + “menulis” (predikat) + “catatan” (objek).
Kalimat Pasif
- Subjek Menerima Tindakan
Dalam kalimat pasif, subjek menerima atau dikenai tindakan, sedangkan pelaku bisa disebutkan atau tidak.
Contoh: “Teh diminum oleh Tiara.”
Di sini, “teh” (subjek) menerima tindakan “diminum” yang dilakukan oleh “Tiara” (pelaku).
- Struktur Kalimat
Biasanya mengikuti pola Objek + Predikat + (oleh + Pelaku) (O + P + [oleh + P]).
Contoh: “Catatan ditulis oleh Pak Guru.”
“Catatan” (objek yang menjadi subjek dalam kalimat pasif) + “ditulis” (predikat) + “oleh Pak Guru” (pelaku).
Ciri-Ciri Kalimat Aktif
Kalimat aktif memiliki subjek yang jelas dan merupakan pelaku tindakan. Predikat dalam kalimat aktif juga berupa kata kerja aktif. Biasanya, kalimat aktif terdengar lebih langsung dan sederhana.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.