Ia menyebutkan bahwa secara global, penyakit kardiovaskular menyebabkan sekitar 17,9 juta kematian setiap tahun. Di Indonesia, prevalensi penyakit jantung koroner (PJK) pada perempuan mencapai 1,6 persen ebih tinggi dibandingkan pria yang sebesar 1,3 persen. Di Sumatera Barat, prevalensi PJK tercatat sebesar 1,8 persen atau sekitar 327.262 penderita.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak perempuan untuk mulai menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, mengelola stres, serta menjaga kesehatan kulit dari dalam melalui pola makan dan gaya hidup sehat.
“Perempuan sebagai Kartini masa kini tidak hanya memperjuangkan kesetaraan, tetapi juga bertanggung jawab menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup keluarga,” pungkasnya.
Dalam seminar “Detak Cantik Kartini: Kuatkan Jantung, Sehatkan Badan, Cerahkan Kulit, Bersinarlah Perempuan Indonesia juga mendatangkan narasumber dr. Miranda Ashar, Sp. D.V.E
Pada kesempatan itu, juga diserahkan penghargaan kepada perempuan inspiratif, terbaik I Maivita (Koto Tangah) terbaik II Tin Suarni (Lubuk Kilangan), terbaik III Mursida (Kuranji), harapan I Mutia Oktavia (Padang Timur, harapan II (Yirmadi (Lubuk Begalung).
terbaik I perempuan tangguh Yulia Nelti (Lubuk Kilangan) terbaik II Maryatun (Padang Timur), terbaik III Batharia Yunita (Naggalo), harapan I Agustini (Padang Barat), harapan II Afriyanti (Kuranji). (000/ril)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.