DPRD Sumbar, lanjut Muhidi, memiliki komitmen kuat mendukung kebijakan yang berpihak pada penguatan sektor ekspor. Ia menyebut beberapa program prioritas yang tengah dikawal, seperti Desa Devisa Gambir, UMKM Naik Kelas, serta program transformasi industri dan penguatan infrastruktur logistik.
“Regulasi yang memudahkan investasi, penyederhanaan perizinan, dan pemberdayaan UMKM adalah agenda penting yang terus kami dorong. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, perbankan, dan komunitas UMKM harus semakin erat agar ekosistem ekspor kita kokoh,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, Muhidi berharap terbangun jejaring kerja sama ekspor yang nyata dan berkelanjutan. Para pelaku usaha, katanya, dapat memanfaatkan forum ini untuk menggali informasi pasar, memperkuat branding, serta menyerap teknologi baru agar produk Sumbar mampu bersaing di tingkat internasional.
Selain itu, Muhidi menilai penguatan ekspor juga memiliki kaitan langsung dengan pendapatan asli daerah (PAD). Dengan menumbuhkan ekspor dan mendorong UMKM naik kelas, Sumbar dapat mengantisipasi berkurangnya Dana Transfer ke Daerah (TKD) dan Dana Bagi Hasil (DBH) dari pusat.
“Salah satu cara menghadapi kendala fiskal daerah adalah memperkuat basis ekonomi lokal. Ketika UMKM naik kelas dan ekspor meningkat, otomatis PAD kita akan tumbuh. Ini bagian dari transformasi ekonomi daerah yang harus kita kawal bersama,” jelasnya.
Ia menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh pihak agar menjadikan momentum Sumbar Expo 2025 sebagai gerakan kolektif menuju Sumbar yang lebih produktif dan berdaya saing global.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.




