Sementara itu, Deputi Bidang Sistem Informasi dan Digitalisasi Manajemen Aparatur Sipil Negara Badan Kepegawaian Negara (BKN) Suharmen menegaskan bahwa sistem berbasis Computer Assisted Test (CAT) yang diterapkan dalam SKD ini menjamin transparansi dan objektivitas.
“Sistem ini sudah terintegrasi dengan teknologi yang memungkinkan hasil ujian langsung terlihat di layar peserta usai ujian. Lebih dari itu, hasil ujian juga bisa dipantau masyarakat melalui kanal YouTube BKN sehingga prosesnya benar-benar murni,” jelasnya.
Suharmen menambahkan bahwa salah satu prioritas BKN adalah mencegah segala bentuk manipulasi dalam proses seleksi CPNS.
“Sistem CAT ini didesain untuk memutus rantai ketergantungan pada bantuan dari pihak lain, termasuk pihak yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan tertentu. Nilai ujian yang dihasilkan sepenuhnya murni dari usaha peserta, dan tidak ada peluang bagi siapa pun, termasuk kami di BKN, untuk mengubah hasil itu. Jadi, jika ada pihak yang mengklaim bisa membantu kelulusan, tolong hindari dan jangan percaya,” tegas Suharmen.
Lebih lanjut, Suharmen menjelaskan komponen SKD yang terdiri dari Tes Wawasan Kebangsaan, Tes Intelegensi Umum, dan Tes Karakteristik Pribadi, ditambah 10 soal untuk mendeteksi paparan radikalisme.
“Di dalam tes ini, soal-soal terkait radikalisme dan karakteristik pribadi dirancang untuk menilai kecenderungan karakter, bukan benar atau salah. Peserta perlu berhati-hati dan memahami konteks soal dengan baik karena beberapa soal mengandung unsur psikologi yang mengungkap kepribadian,” ungkapnya.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.