Opini NETA FEBRIANI*
Masalah penggunaan plastik sekali pakai di telah menjadi perhatian global yang semakin meningkat. Penggunaan plastik sekali pakai semakin meluas dan merusak lingkungan, terutama lautan. Masalah ini perlu segera diatasi dengan tindakan nyata dan kesadaran masyarakat yang tinggi.
Penggunaan plastik sekali pakai semakin meluas karena kemudahan penggunaannya, kenyamanan memakainya, dan harganya yang murah.
Plastik sekali pakai digunakan untuk berbagai macam kebutuhan sehari-hari seperti kemasan makanan, minuman, dan produk-produk konsumen lainnya. Namun, penggunaan plastik sekali pakai tidak hanya memberikan dampak positif, melainkan juga dampak negatif yang besar pada lingkungan dan kesehatan manusia.
Hal ini terjadi karena plastik sekali pakai tidak dapat diuraikan dengan mudah dan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai.
Akibat yang bisa terjadi adalah kerusakan lingkungan dan ekosistem karena sulit untuk diurai dan terus bertambah setiap harinya. Plastik sekali pakai juga seringkali terbuang secara sembarangan dan mencemari lingkungan serta perairan.
Kemudian, plastik sekali pakai potensial mengganggu kesehatan manusia. Bahan kimia berbahaya dari plastik sekali pakai dapat merusak kesehatan manusia, terutama jika digunakan untuk mengemas makanan dan minuman. Kandungan bahan kimia pada plastik sekali pakai seperti bisphenol A (BPA) dapat menyebabkan kanker, gangguan hormon, dan gangguan reproduksi.
Kesehatan hewan juga bisa terganggu dengan penggunaan plastik sekali pakai. Banyak hewan laut yang mengonsumsi plastik sekali pakai yang terbuang di laut dan menyebabkan kematian atau kerusakan organ dalam.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.