Terkait dengan kecemasan masyarakat akan kelangkaan minyak goreng, ditepis oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Novrial.
Kata Novrial, pada minggu lalu sudah masuk ke Sumbar sebanyak 1.700 ton minyak goreng, dengan pendistribusian langsung oleh pengecer ke tengah masyarakat, agar lebih merata.
“Alhamdulillah, saat ini harga minyakita mengalami penurunan, meski masih di atas HET. Karena itu, dalam pengawasannya, kita melibatkan dinas perdagangan dan perindustrian di kabupaten kota untuk memantau peredaran minyakita di wilayah kerja masing-masing,” kata Novrial.
Selain itu, masih dalam upaya pengendalian harga kebutuhan Pokok, lanjut Novrial, maka Pemprov Sumbar akan menggelar Bazaar bersama Dekranasda pada 24 sampai 27 Maret 2025.
“Harapannya, dengan Bazaar ini, masyarakat dan pedagang di pasar tahu bahwa harga ideal, sekaligus menjadi komparasi harga oleh masyarakat dan pedagang,” pungkas Novrial.
Kepala Bulog Sumbar Darma Wijaya mengatakan bahwa menghadapi puasa dan idulfitri, maka Bulog berperan mendukumh pemerintah daerah dan BUMN/BUMD dalam melakukan operasi pasar dan bazar.
“Stok beras di Sumbar, saat ini mencapai 17 ribu ton. Artinya, ketersediaan untuk emost bulan ke depan, dalam posisi aman. Termasuk minyak goreng. Stok saat ini mencapai 100 ton,” kata Darma. (003)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.