Ia juga menekankan pentingnya kedisiplinan waktu bagi pelajar. Mulai tahun ajaran baru, anak-anak tidak diperbolehkan berada di luar rumah lewat pukul 22.00 WIB, dan pelanggaran akan dikenai sanksi.
Kepala Kantor Kemenag Kota Padang Edy Oktafiandi menyatakan bahwa pelaksanaan ujian MDT merupakan bagian dari evaluasi menyeluruh proses pembelajaran.
“Evaluasi ini tidak hanya sekadar penilaian hasil belajar, tetapi juga menjadi momentum untuk penyempurnaan MDT di Kota Padang agar memberi dampak signifikan bagi anak-anak kita,” ujarnya.
Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kota Padang Syaifuddin Zuhri menjelaskan bahwa MK2MDT digelar dua bulan sekali sebagai wadah koordinasi pengelola MDT. Saat ini terdapat 194 MDTA yang telah mendapatkan izin operasional dari Kemenag Kota Padang. Ujian akhir MDTA telah dilaksanakan serentak pada 11–13 Mei 2025 dan diikuti oleh 3.254 peserta.
“Kita berharap, pada ajaran baru, MDTW sudah bisa beroperasi,” katanya.
Sementara itu, Ketua FKDT Kecamatan Padang Timur Erman menyebutkan terdapat 120 guru MDTA di wilayahnya, dengan 79 orang di antaranya sudah tersertifikasi.
Kepala Pengurus Masjid Raya Adabiah Depi Barnas mengatakan sekitar 3.000 siswa aktif mengikuti kegiatan keagamaan di masjid tersebut. Ia berharap anak-anak bisa tampil di masjid-masjid lain sebagai bagian dari pengembangan karakter dan penguatan nilai keislaman.
Pada kesempatan itu juga diserahkan penghargaan bagi peserta terbaik Ujian Akhir Madrasah tingkat kecamatan dan tingkat Kota Padang. (000/ril)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.