Dari pantauan awak media di lokasi pekerjaan, memang ditemukan adanya pasir, sesuai laporan sumber, yang digunakan sebagai campuran semen Portland alias Semen Padang, untuk pasangan batu sungai. Bahan seperti ini, diketahui, tidak biasa dijumpai di proyek-proyek konstruksi lainnya di Kota Bukittinggi, yaitu pasir berwarna kuning menyerupai pasir gunung yang sering digunakan sebagai bahan untuk timbunan.
Terkait temuan ini, Hastine Atas Asih, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), melalui pesan WhatsApp-nya kepada awak media, Rabu (23/8/2023), menyatakan ketidaktahuannya tentang penggunaan pasir tersebut.
Saya mengucapkan terimakasih akan infonya, saya baru tahu, nanti akan di cek dengan pengawas dan PTK, demikian pesan Hastine, yang saat dihubungi sedang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
Dikonfirmasi wartawan, konsultan pengawas dari PT Indo Sarana, yang beralamat di Kota Padang, memberi penjelasan mengenai pasir tersebut.
“Akan pasir yang berwarna kuning itu, secara speknya sudah terpenuhi, hanya warnanya saja yang kuning. Dari mana didatangkan material itu, nanti saya tanyakan kepada Pelaksana, karena kami tidak mengunci spek tentang asal usul didatangkan bahan tersebut, sebab kita tidak bisa menebak kondisi alam,” jelas Dicky.
Dari konsultan pengawas, wartawan kemudian mendapat keterangan bahwa perwakilan pihak Pelaksana adalah Fadri, yang kemudian diharapkan bisa memberi keterangan terkait hal ini. Namun demikian, hingga saat bahan berita ini dimasukkan ke meja Redaksi, Fadri yang dihubungi oleh awak media ke nomor kontak 08217005xxxx masih belum merespon pertanyaan yang diajukan oleh wartawan. (023)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.