Diungkapkan oleh perwakilan PT Kurnia Abadi Padang, Yogi, pihaknya telah bekerja sama dengan PLN selama lebih dari 20 tahun.
“Awalnyya produk-produk pembelian, yang merupakan cikal bakal produk kami. Kami sempat bikin tinagn listrik, sampai sekarang kami memproduksi panel. Kami dituntut oleh PLN untuk berinisiatif menentukan standar kualitas material yang harus disuplai. Dari situ kami belajar banyak hal, seperti ISO itu seperti apa, dan lainnya,” cerita Yogi.
Dengan memenuhi persyaratan yang diminta oleh PLN, Yogi mengakui, perusahaannya bisa mencapai aspek bisnis secara strategis.
“Kami bahkan bisa suplai sampai ke Papua, karena barang kita sudah diakui. Sudah dipercaya juga di Pertashop,” sebutnya.
Tak hanya Yogi, pengakuan dukungan dan keberhasilan berkat tuntutan yang diberi PLN juga dirasakan oleh perwakilan PT Jo Konstruksi Indonesia, yang juga Ketua Ketua Perkumpulan Lintas Kontraktor dan Profesi Listrik (PORLAK) Sumbar Mochammad Djonaedi.
Djonaedy menebutkan, pihaknya siap mendukung apapun situasi dan kondisi yang dituntut oleh PLN kepada para vendor, demi listrik yang andal bagi masyarakat.
“Kita dari PORLAK, yang terdiri dari empat organisasi, dengan jumlah anggota sekitar seribu lebih, sangat mendukung dilakukan sertifikasi sesuai Undang-Undang. Hal ini demi kualitas. Kita mendukung apa yang diinginkan PLN, keandalan sistem tercapai. Sebab jika tidak, yang rugi adalah masyarakat sendiri. Terjadi pemadaman-pemadaman, misalnya,” sebut Djonaedi.
Dikatakan, dengan tuntutan standardisasi PLN, justeru pihak mitra bisa menjadi semakin berkembang, karena akhrinya mampu menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mampu bersaing hingga ranah nasional. (003)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
