Pri juga menekankan pentingnya inovasi dalam penggunaan bahan bakar alternatif guna menurunkan emisi karbon.
“Kami menyambut baik langkah Pemprov Sumbar dalam mendorong energi terbarukan dan berharap Semen Padang terus menjadi pelopor industri hijau di Indonesia,” tuturnya.
Penandatanganan kesepakatan ini sekaligus menjadi wujud nyata dukungan industri terhadap program unggulan Gubernur Sumatera Barat, khususnya dalam mewujudkan Sumatera Barat “Gerak Cepat Sumbar Sejahtera”. Melalui pemanfaatan energi alternatif berbasis limbah dan penguatan ekonomi sirkular di tingkat akar rumput, PT Semen Padang berperan aktif dalam mempercepat transisi energi bersih, sekaligus menjawab tantangan keberlanjutan dengan pendekatan kolaboratif.
Selain itu, Kolaborasi antara PT Semen Padang dan Pemprov Sumbar ini juga sejalan dengan arah pembangunan nasional dalam Asta Cita Pemerintahan Prabowo–Gibran. Melalui komitmen pada transisi energi terbarukan, penguatan ekonomi sirkular, pemberdayaan UMKM, hingga program sosial seperti beasiswa dan peningkatan gizi masyarakat, Kerjasama ini turut berkontribusi terhadap pencapaian Asta Cita ke-1 tentang peningkatan kesejahteraan rakyat, Asta Cita ke-3 tentang pembangunan energi berkelanjutan dan ekonomi hijau, serta Asta Cita ke-5 yang menekankan pentingnya ekonomi inklusif berbasis kerakyatan.
Gubernur Mahyeldi menyambut baik kerja sama ini sebagai kelanjutan dari sinergi yang sudah terbangun, seperti pada sektor UMKM, konservasi ikan bilih, dan pemanfaatan Kaliandra sebagai biomassa. Ia menyebut, kontribusi energi bersih di Sumbar telah mencapai 30 persen dari total kebutuhan, dengan 50 persen di antaranya berasal dari energi listrik.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.