Majid menekankan, penggunaan QRIS Cross Border bukan hanya mempermudah wisatawan, tetapi juga menjadi sumber pendukung devisa dan pendorong eksistensi UMKM di Sumbar.
“Ini peluang besar yang harus kita maksimalkan,” ujarnya.
Ditambahkan, peningkatan jumlah kedatangan wisatawan otomatis akan meningkatkan penggunaan QRIS Cross Border.
“Semakin banyak wisman datang, semakin besar pula transaksi digital yang terjadi. Ini menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” jelas Majid.
Program QRIS Cross Border juga diharapkan mendorong digitalisasi ekonomi di sektor pariwisata dan kuliner. Dengan kemudahan pembayaran, wisatawan bisa lebih leluasa menikmati berbagai destinasi, sementara UMKM mendapat keuntungan dari transaksi yang lebih cepat dan aman.
Majid menegaskan, Bank Indonesia akan terus memantau dan mengembangkan QRIS Cross Border agar jangkauannya lebih luas, termasuk mendorong adopsi oleh pedagang UMKM di berbagai daerah.
“Kita sangat senang melihat antusiasme wisatawan dan UMKM. Ini menjadi langkah strategis bagi ekonomi Sumbar,” tutup Majid. (003)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
