KABUPATEN SOLOK (SumbarFokus)
Krisis air yang melanda Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok, menjadi perhatian serius bagi Anggota Komisi IV DPR RI, Rahmat Saleh.
Situasi ini mendorong dilakukannya pertemuan lintas sektor guna merumuskan langkah konkret atas persoalan yang berdampak langsung terhadap lebih dari 70 hektare lahan pertanian di daerah tersebut.
Pertemuan yang digelar pada Selasa (5/8/2025) itu turut dihadiri oleh Dinas PUPR, Dinas Pertanian, camat, serta sejumlah pihak terkait.
Rahmat menegaskan komitmennya untuk mengawal penyelesaian masalah ini hingga ke tingkat kementerian, seiring dengan tanggung jawabnya di Komisi IV yang membidangi sektor pertanian dan kehutanan.
“Kita tidak bisa membiarkan petani terus menunggu. Masalah ini sudah saya kawal sampai ke tingkat kementerian terkait, terutama karena ini berada dalam lingkup kerja Komisi IV,” katanya.
Rahmat menjelaskan, krisis air yang terjadi tidak hanya berdampak pada sawah yang selama ini dikelola petani, tetapi juga mengancam sekitar 30 hektare sawah cetak baru yang belum sempat dimanfaatkan akibat minimnya pasokan air.
Berdasarkan data yang dihimpun, total luas lahan terdampak di Kecamatan Junjung Sirih saat ini mencakup lebih dari 40 hektare sawah produktif dan 30 hektare sawah cetak baru.
Masalah utama terletak pada penurunan debit air dari sumber irigasi di hulu.
Rahmat menekankan upaya yang dilakukan tidak boleh berhenti pada penanganan sementara.
Dia menyebut pentingnya kerja sama antarkementerian untuk solusi jangka panjang, khususnya dalam merehabilitasi kawasan hutan yang mengalami kerusakan.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.