Menurutnya, SEPABLOCK adalah sistem bata interlock yang dirancang agar setiap unit bata saling mengikat tanpa memerlukan plester atau acian tambahan. Sistem ini membuat proses pembangunan lebih cepat dan hemat biaya, sekaligus menghasilkan struktur bangunan yang kuat dan tahan gempa.
“Untuk rumah tipe 36, biasanya pembangunan dengan bata merah membutuhkan waktu 30–45 hari. Namun dengan SEPABLOCK, hanya sekitar 21–30 hari. Bahkan rumah contoh kami rampung dalam 16 hari dengan enam pekerja saja,” ungkap Zulfikar.
Dia menambahkan, penggunaan SEPABLOCK dapat menekan biaya pembangunan hingga 10 persen dibandingkan material konvensional. Dari hasil uji siklik atau uji dorong-tarik di Kementerian PUPR, produk ini juga dikategorikan ramah gempa karena sistem interlock-nya membuat struktur tetap kokoh saat terjadi guncangan.
“Setiap bata diproduksi dengan standar mutu tinggi menggunakan campuran semen khusus, menghasilkan presisi dan kekuatan tekan yang lebih baik. Karena itu, SEPABLOCK cocok untuk berbagai jenis bangunan, mulai dari rumah tinggal hingga fasilitas publik,” tambahnya.
Sementara, Kepala Unit Komunikasi & Kesekretariatan PT Semen Padang Ilham Akbar menegaskan bahwa perusahaan siap mendukung pembangunan nagari, terutama dalam menjawab amanat Permendes Nomor 2 Tahun 2025 terkait pemanfaatan Dana Desa. Fokusnya antara lain pengembangan potensi lokal, pembangunan infrastruktur berbasis bahan baku lokal, serta penguatan ketahanan ekonomi desa.
“PT Semen Padang menjamin ketersediaan produk berkualitas tinggi berstandar nasional dengan harga kompetitif. Kami percaya, pembangunan infrastruktur yang kuat berawal dari material yang terpercaya,” ujarnya.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





