Menurut Nevi, penting direnungkan, apakah selama setahun terakhir ini, ada kemajuan signifikan yang telah dilakukan, baik secara individu maupun sebagai bagian dari umat Islam? Terkait ini, sering manusia malahan masih terbelenggu oleh kebiasaan lama, terhambat oleh rintangan yang sama, dan belum menemukan jalan keluar dari siklus stagnasi tersebut.
Ramadan adalah waktu untuk menyadari bahwa tanpa perubahan dan upaya nyata, seseorang hanya akan terus berputar dalam lingkaran yang sama.
“Oleh karena itu, Ramadan kali ini harus menjadi titik balik. Sebuah kesempatan untuk melakukan “gebrakan baru,” untuk membuang sifat-sifat negatif yang menghambat kemajuan, dan menggantinya dengan sifat-sifat positif yang akan membawa kita lebih dekat kepada kebenaran dan kebaikan,” tegas Nevi.
Ditambahkan Nevi, Allah mengajak umat di bulan Ramadan ini untuk berhenti dari kejahatan dan mendekat pada kebaikan. Seruan itu tidak boleh diabaikan. Ramadan adalah waktu untuk memperkuat spiritualitas, untuk berintrospeksi dan berkomunikasi lebih dalam dengan diri sendiri dan dengan Pencipta.
“Mari kita gunakan waktu Ramadan ini untuk melakukan evaluasi diri yang mendalam, bertanya pada diri sendiri tentang kewajiban kita kepada Allah, agama, keluarga, umat, negara, dan sesama. Refleksi ini penting untuk mengerti posisi kita dan bagaimana kita dapat berkontribusi lebih banyak lagi,” pungkas Nevi. (000/003)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.