JAKARTA (SumbarFokus)
Anggota DPR RI Komisi VI, Hj. Nevi Zuairina, pada Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan PT PLN mempertanyakan bagaimana mengoptimalkan produk nasional dalam proses transisi energi dari fosil ke listrik. Menurutnya, transisi energi dari fosil ke listrik perlu lebih detail dari sisi suply dan demand, sehingga perlu ada exercise untuk menentukan target penurunan emisi dari sektor energi pada 2060.
“Transisi energi merupakan proses panjang yang harus dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk menekan emisi karbon yang dapat menyebabkan perubahan iklim. Kesepakatan dalam transisi energi bertujuan untuk menuju ke titik yang sama yaitu pemanfaatan energi bersih yang terus meningkat. Indonesia ditargetkan mencapai Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat,” jelas Nevi.
Legislator asal Sumatera Barat II ini menyampaikan, minyak, gas bumi, dan batubara akan menjadi sumber energi perantara untuk transportasi sebelum digantikan dengan kendaraan listrik. Sedangkan gas bumi dimanfaatkan untuk energi transisi sebelum energi baru terbarukan (EBT) 100 persen di pembangkit listrik.
Politisi PKS ini menegaskan, bahwa realita yang ada, energi listrik di sektor transportasi masih rumit. Ia memisalkan kondisi di lapangan saat ini, pengisian baterai (charger) sulit ditemukan, infrastrukturnya belum terbangun secara sistematis.
Ia menambahkan, di sektor rumah tangga, kompor listrik masih berbiaya tinggi. Dirinya memberi contoh, untuk memanaskan air dengan listrik, biayanya masih jauh tinggi dibandingkan dengan kompor gas.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.