Reformasi Digitalisasi, Aplikasi “Ayo Ceting” Pemko Padang Diapresiasi Kemenpan RB

ceting
FGD Kemenpan-RB bersama Pemko Padang dengan tema "Reformasi birokrasi tematik digitalisasi administrasi pemerintahan penanganan stunting", di ruang Sekdako Padang di Balaikota, Selasa, (7/3/2023). (Foto: Ist.)

Dalam agenda FGD itu juga dihadiri oleh Asisten 3 Pemerintah Kota Padang Corri Saidan, Kabag Organisasi Swesti Fanloni, Kepala Bappeda Kota Padang Yenni Yuliza, Kepala Bidang Pengendalian Keluarga DP3AP2KB Padang.

Lebih lanjut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Srikurnia Yati menyampaikan bahwa tahun 2021 pihaknya menginput sebanyak 49.176 balita pada aplikasi EPPGBM.

Bacaan Lainnya

“Sehingga melalui aplikasi itu datanya bisa kami pertanggungjawabkan. Pada tahun itu juga kita mendapat angka stunting sebanyak 3.488 anak,” katanya.

Kemudian pada tahun 2022, input data naik hampir sebanyak 58 ribu balita pada EEPGBM. Ternyata angka stunting pda tahun yang sama menjadi berkurang sebanyak 2551 anak.

Bicara penanganan, stunting pihaknya terus menggalakkan program dari hulu ke hilir. Seluruh stake holder terkait berkoordinasi untuk menurunkan angka stunting.

Penggunaan transformasi digital, “Ayo Ceting” dimulai di Puskesmas Andalas. Ia menceritakan awal mula dibangun aplikasi ini karena knjungan posyandu rendah, data penimbangan bayi balita rendah, jumlah kunjungan ibu hamil masih rendah, dokters masih terbatas, media informasi terkait pencegahan stunting masih terbatas.

“Dengan adanya aplikasi Ayo Ceting, pencatatan data status gizi ibu hamil dan bayi balita menjadi lebih efektif dan efisien. Peran kader dioptimalkan dalam menjalankan fungsi pencarian ibu hamil dan bayi balita melalui kunjungan rumah. Kasus dengan masalah gizi dapat segera diintervensi di Rumah Gizi sehingga tidak berkelanjutan menjadi stunting,” katanya.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait