Sejauh ini, tarif PDAM Padang mulai dari kelompok sosial hingga pelanggan khusus masih tergolong terendah di Indonesia.
Direktur Utama PDAM Padang Hendra Pebrizal menjelaskan bahwa meskipun tarif naik, pihaknya masih memberikan subsidi kepada pelanggan rumah tangga dan instansi pemerintah.
Dari tahun 2020 hingga 2024, subsidi yang diberikan mencapai Rp402 miliar. Namun, Hendra menilai, subsidi untuk instansi pemerintah perlu dikurangi atau dihentikan agar lebih tepat sasaran.
“Kalau bisa persentase subsidi itu di bawah 10 persen. Empat tahun terakhir, total sudah Rp402 miliar kita gunakan untuk subsidi. Dengan kenaikan tarif, tentu diharapkan subsidi benar-benar untuk orang-orang yang layak,” jelasnya. (000/ril)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





