SAWAHLUNTO (SumbarFokus)
Sejumlah rumah warga dan juga fasilitas umum lainnya di Dusun Tarusan Desa Kolok Mudik Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto terimbas banjir dan tanah longsor jika terjadi intensitas curah hujan yang cukup tinggi mengguyur wilayah sekitar Kolok Mudik, seperti yang terjadi pada Selasa (24/10/2023) pagi. Kondisi ini, diduga oleh warga sekitar, karena adanya aktivitas penambangan batu yang tepat berada di atas pemukiman masyarakat.
Dikemukakan oleh warga, masyarakat sekitar lokasi penambangan cukup khawatir akan dampak dari kegiatan tambang tersebut.
Saparudin (58), warga Dusun Tarusan, kepada SumbarFokus.com mengungkapkan, banjir atau longsor tidak pernah terjadi sebelumnya meski curah hujan begitu tinggi.
“Namun semenjak adanya tambang batu di atas, sudah dua kali terjadi air besar beserta lumpur yang masuk kedalam rumah,” kata dia.
Selain itu, kata dia, sebelum ada tambang batu itu dengan volume air yang turun ke pemukiman juga semakin besar, tidak saja air tapi juga disertai dengan tanah atau lumpur.
Pantauan sumbarfokus.com di lapangan, selain rumah warga juga terancam banjir dan longsor fasilitas umum seperti Sekolah Dasar Negeri 05 Kolok Mudik, tempat pemakaman umum suku dan juga Masjid.
Kepala SDN 05 Kolok Mudik Arjais menyebut, aktivitas tambang yang hanya berjarak lebih kurang 30 meter dari lingkungan sekolah terasa sangat mengganggu, terlebih saat aktivitas mesin pemecah batu beroperasi.
“Kebisingan bunyi mesin pemecah batu di jam sekolah mengganggu kosentrasi proses belajar mengajar,” ujar Arjais kepada SumbarFokus.com.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.