Menurut dia, BI terus mentransformasikan strategi dan upaya komunikasinya agar seluruh masyarakat dari berbagai kalangan dapat tertarik, mudah menerima, memahami, dan merespons dengan cepat pesan kebijakan BI.
Pihaknya menyadari, ada perbedaan golongan masyarakat yang menerima komunikasi BI, yaitu expert audience atau mereka yang memiliki ketertarikan untuk mengikuti kebijakan, dan non-expert audience, yaitu yang tidak terlalu tertarik dan tidak merespons dengan cepat pesan kebijakan dari BI.
Dalam kondisi itu, dikatakan, BI tetap harus mampu mengkomunikasikan kebijakan, baik kepada expert audience maupun kepada non-expert audience, agar semua memahami kebijakan yang tengah dilakukan BI.
“Mengutip pernyataan dari Bapak Gubernur BI Perry Warjiyo, bahwa kebijakan yang dikeluarkan tanpa adanya upaya komunikasi yang baik, efektivitasnya tidak maksimal,” sebut Veny.
Untuk menggodok kapasitas 27 peserta, yang berasal dari media cetak, elektronik, dan daring tersebut, BI Sumbar mendatangkan pakar komunikasi nasional, Aqua Dwipayana, yang menyampaikan materi komunikasi dan motivasi kewartawanan.
Dalam kesempatan itu, Aqua menekankan pada para awak media agar selalu menjaga hubungan baik dengan jaringannya. Wartawan, ditekankan, adalah profesi mulia dan menyenangkan, yang membuat pelakunya memiliki akses ke mana saja.
“Kemuliaan ini jangan disia-siakan,” tegasnya.
Aqua menekankan, seorang komunikator, dalam hal ini wartawan, perlu memiliki enam karakter, yaitu respect, empathy, audible, clarity, humble, dan action and consistency. Dijelaskan, seorang wartawan harus menghormati orang lain, merasakan apa yang dirasakan orang lain, menyampaikan komunikasi yang bisa dipahami, menggunakan kalimat sederhana yang terbuka, rendah hati, dan bertindak nyata yang konsisten.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
