PADANG (SumbarFokus)
Sedotan plastik sebenarnya bukan merupakan item yang benar-benar penting karena kita bisa minum tanpanya. Namun, sedotan plastik justru banyak digunakan oleh orang-orang. Selain itu, materialnya yang sekali pakai membuatnya tak bisa digunakan berulang-ulang. Akibatnya, limbahnya akan menumpuk di lingkungan.
Menumpuknya limbah sedotan plastik bukan hanya membuat lingkungan menjadi kotor, tetapi juga memberikan dampak yang besar. Berikut adalah sejumlah dampak negatif sedotan plastik bagi lingkungan.
- Melepaskan bahan kimia berbahaya
Salah satu bukti nyata bahaya sedotan plastik bagi lingkungan adalah Great Pacific Garbage Patch (GPGP). Ini adalah tempat pembuangan sampah di antara Hawaii dan California yang menempati area seluas 1,6 juta kilometer persegi dan diperkirakan telah menampung lebih dari 80 ribu ton sampah, menurut The Ocean Cleanup. Ada banyak sampah plastik yang terdapat di sini, termasuk sedotan.
Tentu saja, sangat sulit membersihkan area yang begitu besar di atas air. Selain itu, menurut survei tahun 2018 yang dilaporkan dalam American Chemical Society,
84 persen plastik di sini ditemukan mengandung persistent bioaccumulative toxic (PBT). PBT ialah suatu bahan kimia yang memiliki toksisitas tinggi dan mampu merusak sistem trofik atau rantai makanan.
- Mencemari lautan
Sedotan plastik kerap berakhir di lautan. National Geographic memperkirakan jumlah limbah plastik yang berakhir di lautan adalah 8 juta ton setiap tahun dan sebagian juga terbawa ke sungai-sungai besar di seluruh dunia.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.