Jangan Sepele, Ini Dampak Negatif Sedotan bagi Lingkungan

Sejumlah dampak negatif sedotan
National Geographic memperkirakan jumlah limbah plastik yang berakhir di lautan adalah 8 juta ton setiap tahun dan sebagian juga terbawa ke sungai-sungai besar di seluruh dunia. (Foto: Canva/Ist.)

Ada banyak alasan mengapa sedotan plastik rentan sampai ke laut. Pertama, sedotan merupakan bagian penting dari sampah pantai, yang bisa berasal dari warung-warung makan sekitar pantai atau dibawa langsung oleh pengunjung pantai.

Lalu, karena sedotan plastik kecil dan ringan, sedotan ini sering tertiup angin dari tempat sampah, kendaraan sampah, dan tempat pembuangan sampah. Sedotan plastik kemudian dapat dengan cepat masuk dan hanyut ke laut. Seiring waktu, ini akan membuat sampah di lautan semakin menumpuk dan sulit dibersihkan.

Bacaan Lainnya
  1. Membahayakan kehidupan laut

Sedotan plastik sangat membahayakan kehidupan laut. Untuk mempelajari dampak plastik pada kehidupan laut, di tahun 2018 beberapa peneliti dari University of Georgia melakukan pengamatan pada 96 bayi penyu dari pantai-pantai di sekitar Florida.

Temuan yang dipublikasikan di Environmental Science & Technology ini melaporkan bahwa semua penyu dalam sampel telah menelan plastik. Yang lebih memprihatinkan, setengah dari penyu dalam penelitian ini mati. Diperkirakan ini adalah akibat dari plastik di tubuh mereka.

Sementara itu, menurut Centre for Biological Diversity, di Pasifik Utara saja, ikan-ikan di sana menelan sekitar 12 ribu hingga 20 ribu ton plastik setiap tahun. Sementara itu, 56 cetacea, seperti paus dan lumba-lumba, ditemukan menelan sampah laut.

Penyu, burung laut, dan ikan yang mengonsumsi plastik bisa mati kelaparan. Ini karena setelah makan plastik, hewan-hewan ini berpikir bahwa perut mereka penuh sehingga mereka tidak memakan makanan yang sebenarnya mereka butuhkan. Selain membunuh hewan yang tidak bersalah dengan sampah plastik, manusia juga sedang mencemari bagian penting dari rantai makanan mereka sendiri.

  1. Tidak dapat terurai secara hayati

Tidak seperti bahan alami, seperti kertas, kayu, atau kapas, sebagian besar plastik terbuat dari polipropilena yang tidak dapat terurai secara hayati. Ini berarti, saat sedotan plastik dibuang ke lingkungan, organisme kecil tidak dapat memakan dan menguraikannya.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait