Demensia pada penyakit Parkinson menyebabkan gejala berikut:
- Kehilangan ingatan.
- Sulit berkonsentrasi.
- Penilaian yang buruk.
- Sifat lekas marah.
- Gangguan tidur
- Masalah kencing
Dilansir Parkinson’s Foundation, sekitar 30–40 persen orang dengan penyakit Parkinson mengalami masalah kencing. Mereka mungkin mengompol, buang air kecil lebih sering, atau sulit mengeluarkan air kencing. Perubahan sistem saraf otonom adalah salah satu alasan mengapa hal ini terjadi.
Untuk mengurangi kebutuhan buang air kecil pada malam hari, tips di bawah ini bisa membantu:
- Berhenti minum 3 jam sebelum tidur.
- Buang air kecil sesaat sebelum tidur.
- Tanyakan kepada dokter tentang obat-obatan untuk membantu masalah buang air kecil.
- Obat-obatan yang bisa diresepkan oleh dokter meliputi oxybutynin, tolterodine, solifenacin, dan darifenacin.
- Gerakan yang tidak disengaja
Perawatan untuk penyakit Parkinson, seperti terapi levodopa, menyebabkan kadar dopamin yang berfluktuasi di otak. Hal ini dapat menyebabkan gerakan yang tidak disengaja dan tidak terkendali yang disebut diskinesia, termasuk berkedut, gelisah, goyangan, dan menggelengkan kepala.
Diskinesia lebih mungkin terjadi dengan dosis tinggi atau pengobatan jangka panjang dengan dengan obat penyakit Parkinson. Mengubah dosis atau menggunakan formulasi levodopa lepas lambat dapat membantu mencegah komplikasi penyakit Parkinson ini.
- Gangguan tidur
Sejumlah komplikasi penyakit Parkinson selanjutnya adalah gangguan tidur. Orang dengan penyakit Parkinson sering mengalami gangguan tidur. Dilansir Healthline, salah satu masalah malam hari ini dapat mengganggu tidur:
- Mimpi buruk.
- Gangguan perilaku tidur REM.
- Sindrom kaki gelisah.
- Sleep apnea.
- Kebingungan pada malam hari.
- Spesialis tidur dapat mendiagnosis masalah ini dan merekomendasikan perawatan untuk membantu tidur lebih nyenyak.
- Konstipasi
Statistik dalam jurnal npj Parkinson’s Disease tahun 2018 menunjukkan bahwa dua pertiga orang dengan penyakit Parkinson mengalami konstipasi. Beberapa alasan di baliknya dapat meliputi:
- Kelemahan otot.
- Kemungkin berkurangnya asupan cairan.
- Efek samping obat tertentu.
- Dampak penyakit pada sistem saraf otonom, yang meliputi sistem pencernaan.
- Pada gilirannya, konstipasi dapat meningkatkan kecemasan dan ketidaknyamanan dan selanjutnya menurunkan kualitas hidup.
Beberapa solusi untuk masalah ini bisa termasuk penggunaan obat laksatif, konsumsi probiotik dan prebiotik, meningkatkan asupan serat dan cairan, dan terapi fisik.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.