SOLOK (SumbarFokus)
Sekretaris Daerah Kabupaten Solok Medison menerima kunjungan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Solok Yongkerman bersama Ketua Dewan Pendidikan Zulfadli di ruang kerjanya, Arosuka, Jumat (19/9/2025). Pertemuan tersebut membahas strategi peningkatan mutu pendidikan di wilayah Kabupaten Solok.
Dalam kesempatan itu, kedua pimpinan organisasi pendidikan menyampaikan sejumlah persoalan yang tengah dihadapi dunia pendidikan daerah. Ketua PGRI Yongkerman menyoroti pentingnya peningkatan manajemen dan mutu pendidikan untuk mendukung perbaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Pembinaan dan penataan kepala sekolah serta guru, peningkatan kapasitas, dan perlindungan bagi tenaga pendidik sangat mendesak untuk mendapat perhatian serius,” ujar Yongkerman.
Ketua Dewan Pendidikan Zulfadli menambahkan bahwa optimalisasi manajemen Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pemanfaatan dana revitalisasi sekolah, serta peningkatan prestasi siswa baik akademik maupun non-akademik juga harus menjadi fokus perhatian pemerintah daerah.
“Kami siap memberikan kontribusi maksimal demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Solok,” tegasnya.
Sekda Medison menyampaikan apresiasi atas dukungan PGRI dan Dewan Pendidikan. Ia menekankan bahwa kemajuan pendidikan tidak dapat dicapai hanya oleh pemerintah daerah semata, melainkan memerlukan kolaborasi semua pihak.
“Kami sangat menghargai kepedulian ini. Untuk memajukan pendidikan, diperlukan kerja sama yang erat antara pemerintah, PGRI, dan Dewan Pendidikan,” ujar Medison.
Ia menjelaskan bahwa tantangan sektor pendidikan di Kabupaten Solok cukup kompleks. Berdasarkan data BPS 2023, IPM Kabupaten Solok masih tergolong rendah di Sumatera Barat. Terdapat 344 SD negeri, 21 SD swasta, 67 SMP negeri, dan 6 SMP swasta, belum termasuk sekolah di bawah Kementerian Agama.
“Semua satuan pendidikan ini tersebar di wilayah yang sangat luas, bahkan sebagian masih berada di kawasan blank spot. Namun, Alhamdulillah, enam lokasi yang sebelumnya blank spot kini sudah dapat mengakses internet,” jelasnya.
Medison menegaskan, percepatan pembangunan sektor pendidikan di Kabupaten Solok memerlukan kerja keras, perbaikan tata kelola, serta penyusunan roadmap yang jelas dan berbasis data.
“Kita butuh big jump atau lompatan besar untuk mengejar ketertinggalan. Kolaborasi dan strategi yang terukur adalah kunci untuk membangun pendidikan yang berkualitas,” pungkasnya.
Pertemuan tersebut diharapkan menjadi langkah awal memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, PGRI, dan Dewan Pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Solok. (000/ril)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





