“Tiga tahun setelah didirikan, 2003-2004, mulai sekolah bisa berjalan lebih baik. Rumah guru akhirnya tetap dipakai, karena memang berdiri di tanah kita, sehingga ada alasan untuk memakainya. Dan karena yang bersekolah di situ adalah anak tokoh-tokoh, akhirnya orang mulai bertanya. Ada juga pihak-pihak yang tertarik untuk berdonasi. Ternyata, kita tidak boleh takut berinovasi. Jika kita berani berinovasi, ada mutiara yang akan lahir. Sekarang, sekolah ini sudah jadi roh model bagi sekolah-sekolah se-kabupaten,” tutur Kasri Sastra, sambil mengenang.
Hadirnya Astra Lahirkan Babak Baru
Tahun 2016 menjadi titik loncat berikutnya bagi MIS Muallimin Tabek. MIS Muallimin Tabek memang sudah bangkit dari kondisi “kandang kuda”-nya terdahulu, namun demikian, berbagai kekurangan tetap sangat penting mendapat perhatian. Sekolah masih tidak memiliki perpustakaan, fasilitas sanitasi yang layak, ataupun anggaran untuk melakukan pelatihan-pelatihan bagi para guru untuk peningkatan kapasitas mereka.

Astra datang di saat yang tepat. Melalui program Kampung Berseri Astra (KBA), Astra datang bukan sekedar memberi bantuan fisik, tapi jauh lebih penting daripada itu, memberi pemantik nyalanya semangat baru bagi sekolah dan masyarakat sekitar.
Fasilitas mulai dibenahi – dari infocus hingga beasiswa untuk puluhan siswa. Para guru juga dibekali pelatihan demi pelatihan, membangun motivasi dan menumbuhkan pola pikir kemandirian. Hasilnya, mental inovatif yang sebelumnya masih prematur kini benar-benar matang dan hidup.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.