Seminar Inovasi Teknologi Peternakan, Nevi Zuairina Bicara Peran Generasi Milenial Bantu Ketahanan Pangan

Anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina, menjadi narasumber Seminar Inovasi Teknologi Peternakan dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. (Foto: Istimewa/sumbarfokus.com)

JAKARTA (SumbarFokus)

Anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina, menjadi narasumber Seminar Inovasi Teknologi Peternakan dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional, yang diselenggarakan oleh Forum Silaturahmi Mahasiswa Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Kegiatan ini dalam rangka menyemarakkan Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan Indonesia, untuk meningkatkan wawasan persoalan ketahanan pangan di kalangan mahasiswa.

Bacaan Lainnya

Nevi menyampaikan, di era bonus demografi, di mana penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia tidak produktif, semua pihak perlu mengoptimalkan momentum untuk membangun kekuatan yang dapat diberdayakan dari sumber daya manusia yang ada.

“Tantangan negeri ini adalah banyak sekali lulusan dari sekolah menengah kejuruan atau perguruan tinggi jurusan peternak yang menganggur bahkan mereka lebih memilih bekerja lintas jurusan, misalnya berkecimpung di dunia perbankan. Ini mesti dipecahkan bersama semua pihak termasuk pemerintah, untuk mengelola sumberdaya produktif yang bertujuan pada kemandirian dan kedaulatan pangan,” tutur Nevi.

Anggota Banggar DPR ini mengutip data Dukcapil, bahwa jumlah penduduk Indonesia mencapai 275,36 juta jiwa pada tahun 2022.

Besarnya penduduk yang dimiliki negara ini, lanjut Nevi, dapat menjadi kekuatan atau malah sebaliknya kelemahan tergantung kemampuan bangsa ini dapat mengoptimalkannya, karena banyaknya penduduk ini akan butuh pangan setiap harinya.

Nevi menambahkan, sektor peternakan merupakan sektor yang berkontribusi terhadap proses pembangunan di Indonesia khususnya di pedesaan. Menurutnya, sektor peternakan selalu dibutuhkan dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan protein manusia. Di saat yang sama, lanjutnya, seiring berjalannya waktu, tuntutan untuk memenuhi kebutuhan pangan juga meningkat. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022 supply and demand daging sapi dan kerbau dan susu di Indonesia masih mengalami defisit.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait