PADANG (SumbarFokus)
Setelah mengetahui ciri-ciri antonim, maka pembahasan selanjutnya adalah sifat-sifat antonim. Berikut ini beberapa sifat antonim yang perlu Anda ketahui.
- Antonim Bersfiat Biner
Jenis antonim biner yaitu suatu jenis antonim yang memasangkan makna pada suatu kata. Biner juga merupakan suatu pernyataan tentang siapa atau apa. Contohnya pada:
- Pria atau wanita
- Guru atau murid
- Penjual atau pembeli
- Dokter atau pasien
- Antonim Bersifat Non Biner
Antonim non biner adalah suatu kebalikan dari antonim biner. Oposisi kata antonim non biner ini dapat melawan makna berbagai kata. Contohnya pada:
- Barat atau Selatan
- Ayah atau paman
- Luas atau sempit
- Tua atau muda
- Gelap atau Terang
- Hidup atau Mati
- Kaya atau Miskin
- Kecil atau Besar
- Jauh atau Dekat
- Tinggi atau Rendah
- Mahal atau Murah
- Buruk atau Baik
- Haram atau Halal
- Sebab atau Akibat
- Takut atau Berani
- Senang atau Sedih
- Tajam atau Tumpul
- Sebelum atau Sesudah
- Tambah atau Kurang
- Cepat atau Lambat
- Asli atau Palsu
- Mahal atau Murah
- Baru atau Lama
- Laba, untung atau rugi
- Tebal atau Tipis
- Cair atau Beku
- Cukup atau Kuran
- Lebih Pro atau Kontra
- Mudah atau Sulit
- Antonim Bersifat Taksonomis
Antonim taksonomis merupakan suatu antonim yang kemudian memiliki arti pertentangan makna yang bersifat mutlak. Contohnya adalah pada kata “hidup dan mati”, ada batasan yang jelas serta tegas antara kata hidup dan mati. Sesuatu yang hidup tentu belum mati, serta sesuatu yang mati pasti tidak hidup.
- Antonim Bersifat Kekutuban
Smentara antonim kekutuban, merupakan suatu antonim yang tidak selalu terdapat kata pertentangan yang mutlak. Antonim ini dapat bersifat relatif atau bergaris. Hal ini dikarenakan batasan makna kata yang satu dan lainnya tidak dapat ditentukan dengan jelas serta tegas. Misalnya pada kata besar dan kecil. Kambing akan menjadi sesuatu kecil saat ia diperbandingkan dengan kuda serta akan menjadi sesuatu yang besar ketika diperbandingkan dengan kucing. Selanjutnya, kucing kemudian akan menjadi sesuatu yang besar ketika diperbandingkan dengan tikus serta akan menjadi sesuatu yang kecil saat diperbandingkan dengan anjing. Jadi, tidak ada batasan yang jelas untuk kata besar serta kecil
- Antonim Bersifat Bergradasi dan Tak Bergradasi
Antonim bergradasi adalah perlawanan makna yang saling berjenjang atau bertingkat. Hal ini kemudian berkaitan dengan sifat-sifat relatif yang umumnya dimiliki oleh satuan ujarannya. Kata panas biasa berantonim dengan kata dingin, padahal ia memiliki kemungkinan terdapat antonim berupa lebih panas ataupun lebih dingin. Untuk lebih memahaminya, coba perhatikanlah kalimat berikut! Air ini lebih dingin dibandingkan air yang ada di dalam kendi itu. Sementara itu, antonim tak bergradasi adalah perlawanan tak bertingkat atau tak berjenjang. Contohnya pada kakek >< nenek
- Antonim Bersifat Orthogonal dan Antipodal
Sifat-sifat antonim berikutnya adalah orthogonal dan antipodal. Antonim orthogonal adalah perlawanan makna yang posisinya tidak bersifat diametral. Contohnya pada kata utara mempunyai antonim yang secara ortogonal dengan semua arah mata angin, kecuali pada selatan. Sehingga, dapat dikatakan jika menurut antonim orthogonal, kata utara memiliki antonim dengan timur laut, timur, tenggara, barat daya, barat, serta barat laut. Sementara itu, antonim antipodal adalah perlawanan makna yang oposisinya bersifat diametral. Oleh karenanya jika dianalisis menggunakan contoh yang sama dengan sebelumnya, maka kata utara ini memiliki antonim dengan selatan. Begitu juga dengan timur laut yang kemudian memiliki antonim dengan barat daya, timur dengan barat, serta antara tenggara dengan barat laut.
- Antonim Bersifat Relatif
Antonim juga bersifat relatif ini juga dapat disebut sebagai antonim (pertentangan) yang bergradasi. Hal ini dikarenakan masih terdapat tingkatan makna pada satuan ujaran tersebut. Tingkatan makna tersebut tidak memiliki suatu batas yang jelas antara satu dengan yang lainnya, karenanya ia disebut relatif. Contoh: Kaya >< Miskin.
- Antonim Bersifat Mutlak
Antonim dengan sifat mutlak adalah kedua satuan ujarannya yang memiliki makna yang saling berlawanan secara mutlak atau tidak dapat dibantah. Contohnya pada Mati >< Hidup Mengapa kata mati berantonim dengan kata hidup? Karena antara hidup serta mati terdapat batas yang mutlak. Sesuatu yang hidup tentu tidak atau (belum) mati; begitu juga dengan sesuatu yang mati maka ia sudah tentu tidak hidup lagi.
- Antonim Bersifat Relasional
Makna satuan ujaran yang mempunyai sifat relasional (hubungan) ini ialah saling melengkapi satu sama lain. Artinya, kehadiran suatu kata yang satu dengan kata yang lain kemudian akan menjadi suatu hubungan. Contohnya pada Jual >< beli.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.