PADANG (SumbarFokus)
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat (Sumbar) Roni Nazra mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengajukan pinjaman online (pinjol).
Pada gathering media di Padang, Kamis (19/12/2024), yang dihadiri puluhan wartawan, Roni menyampaikan, banyak masyarakat yang mengajukan pinjaman online untuk memenuhi gaya hidup.
“Mereka (masyarakat) melakukan pinjol, lalu uang tersebut digunakan untuk membeli motor atau untuk konsumsi jangka panjang. Tentu saja hal ini tidak sesuai penyalurannya. Selain itu, pinjol juga menetapkan suku bunga yang relatif tinggi,” terang Roni.
Penetapan suku bunga yang tinggi ini sejalan dengan risiko yang didapat oleh penyedia jasa layanan pinjol, yang bisa berdampak pada pembayaran angsuran yang susah untuk dilunasi.
“Karena pinjol memberikan kemudahan kepada nasabah, seperti proses pengajuan yang mudah dan cepat, maka untuk mengantisipasi dan memitigasi risiko yang akan muncul, para penyedia jasa pinjol ini menetapkan suku bunga pinjaman yang tinggi,” lanjutnya.
Tercatat per September 2024, borrower aktif pinjaman online mencapai 412.864 rekening dengan total outstanding pinjaman mencapai Rp1.206,27 miliar. Angka ini meningkat pesat dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya Rp828,20 miliar.
Meskipun demikian, sampai saat ini penyedia jasa layanan pinjol semakin berkembang dan terus tumbuh dengan baik.
Untuk mengedukasi masyarakat, OJK telah melakukan 53 kegiatan edukasi perbankan selama periode Januari-Oktober 2024. Terdiri dari 28 kegiatan edukasi pada masyarakat umum, 14 kegiatan pada pelajar/santri, 1 kegiatan bagi penyandang disabilitas, dan 10 kegiatan pada UMKM.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
