Dengan melakukan pencatatan meter sendiri, pelanggan tidak perlu lagi dikunjungi oleh petugas catat meter. Pelanggan juga dapat segera mengetahui perkiraan pemakaian listrik setiap bulannya sebelum tagihan rekening listrik resmi keluar.
PLN Mobile juga dilengkapi dengan fitur jual beli “Marketplace”. Wilsriza mengatakan, puluhan ribu UMKM binaan PLN telah bergabung dan menjajakan produknya pada “Marketplace” PLN Mobile. Fitur ini menjadi komitmen PLN dalam mendukung kemajuan UMKM dalam negeri dengan membantu memberi wadah untuk memperluas pasar.
‘’Jadi silahkan ibu-ibu, jika ingin memperluas pasar hasil menjahit dan membatiknya nanti, silahkan pasarkan di Marketplace. Silahkan juga berbelanja disini. Sangat mudah dan praktis,’’ sampainya.
Jika di rumah atau lingkungan sekitar terdapat potensi bahasa kelistrikan, para ibu diimbau untuk melaporkan melalui PLN Mobile, yaitu pada fitur Pengaduan. Fitur Pengaduan telah dirancang terintegrasi dengan baik ke aplikasi pendukung di outage management, yaitu; Yantek Mobile, APKT dan AP2T.
‘’Dengan terintegrasinya sistem kami, pengaduan ibu-ibu dipastikan akan langsung sampai ke petugas secara realtime dan sesegera mungkin dieksekusi. Jadi ibu-ibu tidak perlu keluar rumah dan melapor ke PLN terdekat, bisa lebih tenang dan nyaman di rumah saja. Petugas kami akan selesaikan setiap laporannya,’’ terang Wilsriza.
Sementara itu Reffan, Ketua Forum UMKM Sumatera Barat dan narasumber pada pelatihan tersebut mengatakan, ia siap mendukung aplikasi PLN Mobile sebagai media pemasaran produk UMKM binaannya.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.