Menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat Lila Yanwar, capaian ini tidak terlepas dari sinergi lintas sektor, termasuk dukungan Bank Indonesia, pelaku usaha, komunitas wisata, dan media.
Program IMTI sendiri merupakan inisiatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Bank Indonesia yang menilai kesiapan 15 provinsi dalam mengembangkan wisata ramah Muslim.
Penilaian dilakukan berdasarkan empat aspek utama, yakni Aksesibilitas, Komunikasi, Lingkungan, dan Pelayanan. Program ini juga berperan dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, terutama dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) yang ditargetkan menempatkan Indonesia di posisi terbaik dunia pada 2026.
Capaian Sumbar di IMTI 2025 sejalan dengan tren positif kinerja pariwisata daerah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) hingga Agustus 2025 mencapai 59.042 orang, meningkat 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Wisman asal Malaysia mendominasi dengan 43.830 kunjungan, disusul Australia dan Singapura. Pertumbuhan ini memperlihatkan dampak nyata penguatan sektor pariwisata terhadap ekonomi daerah, terutama pada sektor akomodasi, kuliner, dan UMKM. (000/003)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
