“Ketika saya masih aktivis organisasi buruh pimpinan Muchtar Pakpahan, tokoh gerakan buruh Indonesia yang mendirikan serikat buruh independen pertama di Indonesia. Melakukan demo saya ikut terpanggil ikut demo hingga puncaknya di Medan. Suasana saat ini organisasi buruh masuk daftar organisasi yang tidak diakui pemerintah pusat. Kami dicari dan dikejar aparat dalam perjuangan itu,” kenangnya.
Supardi menyebut, lahirnya pemimpin negarawan itu tidak serta merta karena menjabat ataupun tumbuh dari kalangan yang berkuasa, akan tetapi mereka tumbuh besar dalam gerakan dan pemikiran untuk mendahulukan kepentingan rakyat dan kemajuan pembangunan daerah dan nasional.
“Kita berharap akan terus lahir dan tumbuh disetiap generasi pemimpin-pemimpin yang berjiwa negarawan dari ranah Minang Sumatera Barat ke depannya. Kelahiran pemimpin yang berjiwa negarawan ditandai dengan prestasi kemajuan pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dipimpinnya. Semoga Sumbar dan kabupaten kota terus maju dengan pemimpinnya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat,” sebut Supardi.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar Barlius, Ketua Pengurus Yarsi Sumbar Prof. Dr. Zainul Daulay, Ketua Pengurus Wilayah Keluarga Besar PII dr. Harmazaldi, Ketua Umum PW PII Sumbar serta ninik mamak, cadiak pandai, alim ulama, bundo kanduang dan peserta Pelajar Islam Indonesia. (003)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.