PADANG (SumbarFokus)
Kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia mendapat perhatian serius dari Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir. Ia meminta pelaksanaan MBG di Kota Padang diawasi secara ketat agar kasus serupa tidak terjadi.
Hal ini disampaikan Maigus Nasir saat Rapat Koordinasi Pelaksanaan MBG yang digelar di kediaman Wali Kota Padang, Jalan A Yani, Jumat (16/5/2025). Ia menegaskan pentingnya pengawasan yang melibatkan berbagai pihak.
โKita tentunya tidak ingin di Padang mengalami itu (keracunan makanan). Di pertemuan Rakor ini kita ingin adanya pengawasan ketat dari berbagai pihak, serta melibatkan banyak pihak,โ ujar Maigus.
Pelibatan tersebut mencakup akademisi, lembaga pengawasan seperti BBPOM dan Bulog, serta pusat studi global. Ia berharap sinergi ini bisa menjamin keamanan konsumsi MBG bagi seluruh warga penerima.
Maigus juga menyoroti faktor alergi sebagai salah satu penyebab terjadinya keracunan. Menurutnya, kondisi kesehatan masing-masing anak perlu diperhatikan sebelum pemberian makanan.
โTidak seluruh anak sama kondisinya. Karena itu sekolah akan mengecek data anak yang memiliki penyakit berisiko jenis makanan. Data itu akan ditindaklanjuti oleh ahli gizi, apa saja jenis protein yang diberikan kepada anak,โ katanya.
Pada program MBG ini, sebanyak 286.770 warga Kota Padang akan menerima makanan bergizi, terdiri dari 211.384 siswa sekolah dan 75.386 warga lainnya, seperti ibu hamil, ibu menyusui, serta balita usia 12โ59 bulan. (000/ril)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.