PADANG (SumbarFokus)
Ternyata bicara hutan di Sumatera Barat (Sumbar) tidak melulu berkaitan dengan kegiatan menanam pohon. Lebih dari itu, kawasan hutan di Sumbar, khususnya kawasan perhutanan sosial, sangat potensial menjadi pendongkrak perekonomian, yaitu melalui jalur aktivitas kepariwisataan.
Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat Yozarwardi, Rabu (5/4/2023), saat jumpa pers yang digelar di ruang rapat Dinas Kominfotik Sumbar.
“Pengembangan kehutanan bagian dari program unggulan (Pemerintah Provinsi) di masa ini, untuk lima tahun ke depan. Ini juga merupakan isu nasional dan prioritas di Kementerian LHK. Sementara, bagi Sumbar, yang kawasan kehutanannya sebesar 54,43 persen, dan banyak nagari dan desa di dalamnya, program ini tentunya menjadi sangat relevan (bagi pembangunan kehutanan Sumbar),” ujar Yozarwardi, yang dalam kesempatan itu didampingi juga oleh Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Sumatera Barat Siti Aisyah.
Disebutkan, pembangunan kehutanan Sumbar sendiri diarahkan untuk berbasis masyarakat, sehingga masyarakat menjadi berdayaguna dan mampu mendapat manfaat dari kawasan kehutanan itu sendiri. Pengembangan yang dilakukan, dalam hal ini, berkaitan dengan aktivitas kepariwisataan.
Yozarwardi mengungkapkan, pihaknya juga telah melakukan survei, yang menunjukkan hasil adanya peningkatan pendapatan petani hutan di tahun 2022, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, setelah dilakukan pengembangan kawasan hutan sosial yang berkaitan dengan kegiatan kepariwisataan.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.