PADANG (SumbarFokus)
Tata krama dalam berbicara adalah cara berbicara yang menunjukkan kualitas kepribadian. Saat berbicara hendaknya menggunakan bahasa yang sopan, membiasakan diri dengan sapaan, intonasi yang cermat, menghindari kosakata yang kasar dan menggunakan kata-kata seperti maaf, permisi, dan terima kasih.
Melapor kepada the spruce, menghindari tidak bergantian ketika berbicara (menyela), berbohong dan menciptakan suasana tidak nyaman, mengajukan pertanyaan kasar dan tidak membiarkan orang lain mengungkapkan pendapatnya. Contoh pola bicara yang tidak baik antara lain tiba-tiba mengganti topik pembicaraan, menyela pembicaraan, menjaga kontak mata saat berbicara, menjawab saat ditanya, memonopoli pembicaraan, berbicara tajam, atau berbicara dengan suara keras seperti berteriak.
Untuk menghindari berbicara yang tidak sesuai dengan tata krama tersebut, mari simak penjelasan tentang tata krama yang baik ketika berbicara di bawah ini!
- Sapa dengan antusias
Memulai percakapan dengan antusias berpengaruh positif terhadap komunikasi. Sebagai alat komunikasi yang baik, bahasa harus menginspirasi mereka yang mendengarnya, jadi sebelum Anda berkomunikasi, ingatlah untuk menyapa orang lain dengan senyuman atau kata-kata yang membangkitkan semangat.
- Tatap mata lawan bicara
Ketika orang lain mengatakan sesuatu, pandangan dan arah mata harus melihat dan tertuju ke orang lain. Ini memberi sinyal kepada orang lain bahwa apa yang mereka katakan didengar dengan benar. Jangan terlalu sering belok kiri dan kanan, karena akan menimbulkan kesan kasar dan tidak hormat.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.