Tawuran Masih Jadi Momok, Pengurus Wushu Sumbar: Antisipasi dengan Olah Raga!

Kabid Wushu Indonesia wilayah Sumbar Novrianto "Ucok" (dua dari kanan) dan Sekum Wushu Kota Padang Rahmat Fajri (paling kiri). (Foto: Ist./SumbarFokus)

Menurutnya, remaja memang berada di fase usia pancaroba, sehingga mereka rentan terhadap pengaruh-pengaruh negatif.

“Remaja itu mudah terpengaruh. Hal-hal negatif, yang merusak, sangat mudah diadaptasi oleh remaja, terutama mereka yang butuh pelepasan emosi, aktualisasi diri. Orang tua harus “aware”, bantu anak untuk melepaskan emosi, aktualisasi diri. Salah satu caranya adalah dengan meng-olahraga-kan anak. Misalnya dimasukkan dalam kegiatan wushu, atau olah raga lainnya. Dengan rutin latihan wushu, misalnya, mereka punya saluran melepas emosi, mengembangkan diri, dan pastinya lingkungan positif,” sebut pria yang aktif dengan sapaan Ucok ini.

Bacaan Lainnya

Ditambahkan, wushu bukan sekadar olahraga atau teknik pertahanan diri, melainkan sebuah disiplin yang mengajarkan nilai-nilai luhur seperti kesabaran, pengendalian diri, dan rasa hormat.

Melalui latihan rutin, remaja tidak hanya mengasah kemampuan fisik, tetapi juga mengadopsi nilai-nilai etika dan moral yang esensial.

“Kegiatan ini memberikan ruang bagi remaja untuk menyalurkan energi dan emosi secara konstruktif, sehingga mengurangi kemungkinan terjerumus pada perilaku negatif,” tukas wartawan senior ini.

Di sisi lain, Sekum Wushu Indonesia Kota Padang Rahmat Fajri, menyampaikan, latihan wushu mampu menumbuhkan semangat kebersamaan dan rasa memiliki. Di dalam komunitas latihan, para peserta belajar untuk bekerja sama, saling mendukung, dan menghargai perbedaan.

“Pembentukan karakter melalui olahraga ini dapat menjadi fondasi bagi remaja untuk membangun identitas positif serta mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar,” sebutnya.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait