Kabid Humas Polda Sumbar: Ayo para remaja, berolah raga lewat bela diri!
Membenarkan, Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan menyatakan sepakat bahwa olah raga bisa mendorong remaja untuk aktualisasi diri dan mengalihkan energi negatif mereka menjadi energi positif dalam berbagai bentuk kegiatan olah raga.
“Ayo para remaja, berolahraga! Itu membuat badan sehat, pikiran positif, emosi tersalurkan. Pokoknya keren lah!” ujar Dwi.
Pihak Polda Sumbar sendiri, dikatakan Dwi, intens melakukan upaya untuk mengantisipasi kenakalan remaja, terutama yang belakangan marak terjadi, tawuran dan balap liar.
“Kita rutin menggelar patroli tiap malam saat Ramadan ini. Dalam patroli Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) itu, tim kita kerahkan ke lokasi-lokasi yang dinilai rawan, menggunakan kendaraan roda dua serta roda empat,” ungkap Dwi lagi.
Diakui Dwi, potensi kenakalan remaja pasti ada. Karena itu, semua pihak harus berkolaborasi meningkatkan kewaspadaan. Jadi ini bukan hanya tugas guru di sekolah, juga keluarga dan lingkungan sekitar.
Wushu: taolu dan sanda
Dijelaskan oleh Sekum Wushu Indonesia Kota Padang Rahmat Fajri, wushu sendiri terdiri dari dua jenis yang bisa diikuti oleh anak-anak dan remaja. Seperti kegiatan latihan wushu yang dikoordinirnya di sasana UNP Padang, ada wushu taolu (seni) dan sanda (tarung).
“Wushu taolu ini wushu seni. Di sasana kami di UNP sendiri, diikuti oleh anak mulai usia 6 tahun, sampai remaja dan mahasiswa. Dalam taolu, meskipun seni, tapi unsur-unsur gerakannya merupakan unsur-unsur gerakan bela diri, yang harus dilakukan dengan power, dan jika digunakan dalam kehidupan sehari-hari bisa untuk perlindungan diri,” jelas pelatih yang pernah mendapat anugerah Pelatih Olah Raga Terbaik Kota Padang ini.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.