Teknilogi Peternakan Berkembang di Sumbar, Anak Sapi Pertama Hasil Inovasi di Peternakan Moosa Edufarm Telah Lahir

Ia menilai, dari segi geografis, alam Sumbar cocok untuk menjadi lokasi peternakan, baik itu sapi maupun hewan ternak lainnya. Karena kebutuhan pakan alami, juga tersedia banyak diberbagai tempat di Sumbar.

“Saat ini, kita sedang fokus mendorong pertumbuhan investasi pada bidang-bidang yang berkaitan erat dengan kebutuhan pangan masyarakat seperti daging dan sejenisnya, tujuan kita agar bisa menekan ketergantungan akan daging impor, sekaligus untuk mendukung program pemerintah pusat yang mencanangkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,” jelasnya

Bacaan Lainnya

Sementara, Deddy Fachruddin Kurniawan, Direktur Commercial, mengatakan bahwa peternakan ini telah berdiri semenjak tahun 2019, dengan total luas sebesar 28 hektar.

“Kami di Moosa Edufarm memiliki inovasi yang mengombinasikan teknologi termutakhir dalam industri perkembangbiakan, MOET (Multiple Ovulation Embryo Transfer) dengan Genetic Screening,” terang Deddy Fachruddin.

Teknologi tersebut, berhasil memberikan persentase tingkat kehamilan yang lebih tinggi dari donor pilihan (sperma dan telur) dan memungkinkan peternak untuk mendapatkan hasil dengan kualitas tinggi.

“Apalagi, jika suasana dan suhu dilokasi peternakan mendukung, kualitas hasilnya akan semakin baik,” ungkapnya.

Selanjutnya, Prof. Arief Boediono juga menjelaskan, inovasi ini adalah sebuah terobosan besar dan baru pertama kali dilakukan di Indonesia, yakni di Moosa Edufarm Lubuk Selasih, Alahan Panjang, Solok. Dengan lokasi yang berada pada ketinggian 1200mdlp.

“Meski baru pertama kali dilakukan di Indonesia, kita bersyukur karena berhasil melakukannya,” ungkap Prof Arief.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait