Telah Gelar Lomba Tingkat Nasional, Prodi Sastra Indonesia Unand Peringati 115 Tahun Buya Hamka

Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas telah menyelenggarakan acara penyerahan hadiah pemenang Lomba Esai Hamka Tingkat Nasional, dalam momen memperingati 115 tahun Buya Hamka, baru-baru ini, di Ruang Seminar FIB Unand. (Foto: Dok. Pribadi/sumbarfokus.com)

“Ketika itu Dato’ Sri memberikan arahan untuk melakukan kegiatan membuat lomba tentang karya-karya Buya Hamka,” imbuh Aslinda.

Dijelaskan, Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka merupakan seorang sastrawan, budayawan, sejarawan, ulama sekaligus filsuf yang karya-karyanya telah dikenal di penjuru dunia. Sepanjang hidupnya, Hamka telah menulis sebanyak 84 buku. Di bidang sastra, novelnya yang berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Ka’bah, dan Merantau ke Deli adalah beberapa karyanya yang paling terkenal dan dua di antaranya sudah difilmkan serta mendapat apresiasi tinggi. Hingga kini, karya-karyanya masih dibaca bahkan dikaji oleh banyak akademisi dari negara-negara seperti Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam.

Bacaan Lainnya

Pelaksanaa lomba ini juga didukung oleh seluruh dosen Program Studi Sastra Indonesia. Proses perlombaan ini dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahap pertama yaitu pengumuman dan pengumpulan naskah yang dilakukan pada tanggal 6 Juni – 18 Agustus 2023. Sebanyak 31 peserta mengirimkan esai terbaik mereka. Topik yang diangkat berkutat pada kepiawaian Hamka dalam bersastra.

“Melihat antusiasme peserta dan keberagaman pemikiran yang dituangkan di dalam esai, terbukti bahwa karya-karya Hamka masih berpengaruh dan relevan hingga saat ini,” sebut Aslinda lagi.

Kemudian, tahap kedua adalah seleksi enam karya terbaik untuk menentukan pemenang oleh para juri. Melalui hasil musyawarah, Dr. Ivan Adilla, M.Hum, Dr. Zelfeni Wimra, M.Hum, dan Akmal Nasery Basar, selaku juri lomba, diputuskan enam peserta lomba terbaik jatuh kepada Rilen Dicki Agustin dari Universitas Andalas dengan esai berjudul Merantau yang lain dalam Dua Karya Hamka (Juara 1), Sulfiza Ariska dari Universitas Terbuka melalui esai Rancak di Labuah: Representasi Masyarakat Tradisional Minangkabau dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (Juara 2), Mutiara Gita Cahyani dari Universitas Negeri Semarang dalam esai Apresiasi Karya Buya Hamka melalui Game Petualangan Eskplorasi Sastra Interaktif (Hamka’s Saga: A Literary Adeventure Berbasis Kritik Sastra Mimetik dan Analisis intertekstual) sebagai (Juara 3), Abdurrahmansyah dari Universitas Andalas, menulis esai berjudul Hamka dan Rantau dalam 115 Tahun hingga 115 Tahun Lagi (Harapan 1), Akhmad Suwistyo dari Universitas Andalas, Melestarikan Hamka: Adaptasi Narasi Sastra (Harapan 2), dan Rizki Adi Cahyono, Universitas Negeri Semarang dengan esai Sastra Buya Hamka: Menyelami makna, Menapak Masa depan Indonesia (Harapan 3).

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait