LaNyalla juga berharap rencana investasi Ceko ke Indonesia dapat berjalan lancar, karena Kamar Dagang dan Industri kedua negara sudah sering berinteraksi. Mereka terakhir bertemu ketika diadakan Forum Bisnis Indonesia-Ceko di Jakarta pada 18 April 2023.
LaNyalla berharap ke depan hubungan bisnis dan ekonomi bilateral dapat menyasar UMKM dan tak hanya terfokus pada kerja sama antar-perusahaan besar saja.
“Ada jutaan perusahaan kelas menengah, kecil dan mikro yang jumlahnya lebih dari 60 juta unit di Indonesia, yang bisa dijadikan mitra bagi pebisnis Ceko dan lahan usahanya sangat besar untuk digarap,” terang LaNyalla.
Menurut LaNyalla hal ini penting ditekankan, sebab DPD RI terus menerus mengadvokasi demokrasi ekonomi untuk secara inklusif melibatkan pelaku ekonomi dan masyarakat di berbagai daerah kabupaten dan kota di Indonesia.
Pada tahun 2022, volume perdagangan bilateral kedua negara mencapai 254,9 juta dolar AS, meningkat signifikan sebesar 11 persen dari tahun sebelumnya. Karena itu, LaNyalla meyakini bahwa apabila ruang lingkup kerja sama ini diperluas mencakup 500 kabupaten/kota di Indonesia, maka nilai perdagangan bilateral bisa meningkat jauh dari capaian saat ini, khususnya di bidang perdagangan komoditas pertanian dan perikanan, industri rumah tangga, manufaktur, serta industri kreatif yang kini marak di Indonesia.
“Ada banyak peluang investasi di bidang infrastruktur, energi dan transportasi darat, kemaritiman, serta komunikasi udara dan sektor lainnya yang bisa digarap oleh investor Ceko,” terang LaNyalla.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





