“Persiapan meliputi pelatihan intensif Class of English bersama tenaga ahli, penyusunan dokumen berstandar global, hingga simulasi presentasi di hadapan panel internal. Proses ini tidak hanya mengasah kemampuan komunikasi dan presentasi, tetapi juga memastikan inovasi yang dibawa mampu bersaing secara substansial dengan inovasi dari berbagai negara peserta,” jelasnya.
Sementara itu, Doche Delson mengaku bangga bisa mewakili PT Semen Padang di ajang APQO 2025.
“Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya dan tim, karena kami berhasil membuktikan bahwa inovasi kami diakui secara internasional,” katanya.
Doche menambahkan, inovasi yang mereka usung berupa program Nabuang Sarok berbasis aplikasi ini berawal dari kebutuhan lokal yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan konsep pengelolaan sampah berbasis masyarakat, Nabuang Sarok berhasil mengubah tantangan lingkungan menjadi peluang energi alternatif yang berkelanjutan.
“Program ini sejalan dengan visi PT Semen Padang untuk menjadi perusahaan yang berorientasi pada efisiensi, inovasi, dan tanggung jawab sosial. Inovasi ini lahir dari kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat, serta tidak terlepas dari dukungan penuh manajemen perusahaan,” tuturnya.
Ajang APQO International Conference merupakan forum tahunan yang diikuti oleh perwakilan berbagai industri dari negara-negara di kawasan Asia Pasifik, antara lain Rusia, Vietnam, Arab Saudi, Sri Lanka, China, Selandia Baru, Amerika Serikat, Indonesia, dan Australia. Tahun ini, konferensi mengusung tema “Quality Pathway to the Future” yang menyoroti pentingnya inovasi berkelanjutan untuk masa depan industri global.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





