Wilsriza tak lupa sampaikan terima kasih atas inisiatif forkopimda setempat yang mengedukasi warga untuk merelakan pohon miliknya ditebang demi listrik yang tetap menyala dan demi keamanan dan keselamatan bersama.
Jarak aman ranting dan batang pohon dari jaringan PLN adalah kurang lebih 3 meter. Selain ranting dan dahan pohon, hewan yang memanjat jaringan dan umbul-umbul yang menyentuh jaringan juga dapat menjadi penyebab gangguan aliran listrik.
‘’Maka kerjasama dari masyarakat dan seluruh stakeholder untuk menjaga jaringan listrik dari ranting dan batang pohon maupun benda apapun tentu sangat kami perlukan dan kami apresiasi,’’ lanjut Wilsriza.
Jelang Idul Adha, sampai Wilsriza, PLN akan giatkan pekerjaan ROW di unit-unit layanan pelanggan PLN agar pasokan listrik dapat dipastikan andal selama kegiatan kurban. Karena tidak ada risiko gangguan dari benda-benda yang mengganggu jaringan listrik.
Lebih lanjut Wilsriza berharap masyarakat dapat menjadi mitra PLN dalam menjaga jaringan listrik dari benda-benda yang mengganggu. Jika menemukan hal-hal yang bisa menjadi potensi penyebab gangguan listrik atau bahaya kelistrikan lainnya dan harus ditindak oleh petugas PLN, masyarakat bisa berpartisipasi dengan melaporkan ke PLN melalui aplikasi PLN Mobile.
‘’Gangguan listrik yang disebabkan oleh pohon maupun hewan seringkali tidak dapat diprediksi waktunya, sehingga membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk menelusuri sepanjang jaringan yang terganggu. Partisipasi masyarakat adalah inisiatif positif yang akan sangat bermanfaat bagi kita semua. Partisipasi masyarakat ini dapat mencegah gangguan, mempercepat pemulihan, hingga membuat listrik tetap menyala. Jadi silahkan laporkan melalui PLN Mobile,” ucap Wilsriza.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
