PADANG (SumbarFokus)
Tips Membawa Bekal dan Mpasi saat Mudik
Sebentar lagi, para pemudik akan pulang ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Iduk Fitri bersama keluarga.
Sebelum melakukan mudik, tentunya banyak hal yang harus disiapkan seperti kesehatan, keuangan, kendaraan, dan sebagainya. Membawa bekal juga termasuk dalam persiapan mudik lebaran.
Ahli gizi dr. Tan Shot Yen membagikan saran untuk pemudik yang ingin melakukan perjalanan jauh saat musim mudik, yaitu membawa bekal dan selalu memperhatikan kebersihan makanan agar tidak terkontaminasi bakteri.
dr Tan, yang juga edukator kesehatan di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan salah satu yang perlu diperhatikan saat membawa bekal untuk mudik adalah makanan tidak bersantan dan tidak mempunyai unsur kontaminasi.
“Usahakan bekal itu tidak mengandung santan karena rentan basi. Bawa lauk yang tidak mempunyai unsur terkontaminasi seperti telur pindang, kemudian makanan-makanan yang mudah dibawa seperti misalnya (makanan yang) dikukus atau membawa nasi tetapi dibungkus pakai daun,” kata dr Tan.
Jika pemudik yang membawa serta anak berusia di bawah dua tahun, dr Tan mengingatkan untuk memperhatikan cara penyimpanan makanan pendamping ASI (MPASI).
Pemudik sebaiknya tidak membiarkan MPASI berada pada suhu ruang di antara lima sampai 60 derajat Celcius lebih dari dua jam karena pada suhu itu bakteri akan berkembang biak dan akan mengontaminasi makanan.
“Dicatat 5 sampai 60 derajat celcius adalah suhu di mana kuman hobi berkembang biak. Jadi, kalau Anda ingin membawa makanan MPASI, terutama suhunya harus Anda bisa pertahankan di bawah 5 derajat Celcius atau sekaligus di atas 60 derajat,” kata Tan menjelaskan.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.